Minggu, 13 November 2016
"Bulan-bulan Panjang Tanpamu"
Setelah
kepergianmu, aku harus melewati bulan-bulan yang terasa begitu panjang tanpa
hadirmu, sedang didalam pikiranku masih saja membekas kenangan-kenangan yang
penuh dengan kamu. Aku menyadari kita sudah tak bisa lagi saling membagi hati,
aku yakin kamu sudah bahagia disana, bersama seseorang yang barangkali tak
pernah kau dapatkan pada diriku. Perihal bagaimana keadaanku sekarang kau tak
perlu pikirkan, yang jelas ada bagian dari dadaku yang terkadang terasa begitu
menyesakkan.
Kamu
seharusnya menyadari, aku masih disini mencintaimu. Tapi tuhan memberi cobaan
yang seharusnya kita bisa melewatinya. Kamu mulai menjauh untuk mencintai
seseorang yang menurut kamu lebih baik, lebih mapan, lebih siap untuk menerimamu
dalam kondisi apapun. Aku pun pernah berfikir demikian, aku pernah mencintai
seseorang yang menurut penglihatanku lebih baik dan cantik. Tapi akhirnya aku
memahami, tak ada yang mampu mencintaiku sebaik kamu.
Untuk
sementara nikmati saja kebahagiaanmu. Anggap saja kisah cinta kita kemarin adalah
kopi panas yang lama-kelamaan akan kehilangan uapnya dan seseorang diantara
kita akan lebih dulu meminumnya. Aku harus tetap berbesar hati, sebab dalam
mencintai kita harus selalu siap dengan kondisi apapun, dia yang dulu begitu ku
cintai, kini harus menjadi perihal yang paling menyakiti hati.
Tentunya,
aku harus tetap melewati hari ini dan esok. Tetap bersemangat mencari ilmu
untuk masa depanku kelak. Meski tanpa ucapan-ucapanmu yang selalu memberiku
semangat seperti seblumnya, aku yakin kamu selalu mendoakanku disana. Pun aku
disini tak lupa untuk selalu mendoakan kebaikanmu disana. Semoga pergimu kali
ini, tak terlalu menyusahkan pikiranku untuk belajar melupakan. Sebab segala bentuk
kehilangan seringkali terlihat begitu menyulitkan.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
2 komentar:
Kata kata yang bagus. Terus berkarya Ki, tidak sabar untuk menunggu tulisan tulisan selanjutnya :)
Aku mengerti rasanya jadi kamu
Posting Komentar