Minggu, 06 Mei 2018
April
Tak ada hujan bulan april di kotaku
hanya ada malam gelap juga bulan kesiangan
Maka aku ingin mengajakmu meramaikan lengang di udara
Menjadikanmu majas-majas basah beraroma hujan
Puas membasahi halaman daun rinduku
Seperti debar jantungku yang meletup-letup menyebut namamu
Kita tak butuh perayaan untuk bulan-bulan tertentu, katamu
Sebab memelukmu sama saja dengan menebak suhu musim dingin
Gigil yang selalu mampu dirayakan api dadaku
Maka apakah kita masih perlu hujan?
Sementara rusukmu adalah panggung bagi dadaku mementaskan kekagumannya.
Tidak perlu takut kehilangan megahnya bulan april
Kuajak gigilmu kemanapun tubuhku datang memanggil
Sebab aku percaya april selalu menyediakan hangat terbaiknya
Dan memeluk juga memilikimu adalah salah satunya
Kita akan tiba di satu sore yang tak melibatkan kecewa,
Malam tanpa purnama, atau apa saja yang tak memerlukan cahaya
Saat itu aku ingin mengajakmu menggiring doa-doa baik
Maka tetaplah disini, setidaknya untuk 30 hari ke depan
Atau selamanya saja?
agar kau tetap percaya bahwa namamu adalah satu-satunya alasan yang selalu kusemogakan.
Eki Lesmana
PS : puisi ini ditulis tanggal 1 April 2018
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar