Minggu, 06 Mei 2018
Bermain bola lewat kaki atau hape?
Tadi sore sebelum menuju ke Pulau Kecil di Merak, Banten, saya menyempatkan turut serta bermain bola dengan adik-adik kecil yang tinggal tidak jauh dari sana. Mereka bahagia ketika saya menawarkan diri bergabung. Mereka berteriak dan tertawa sambil menendang bola. Mereka mungkin tidak paham bahwa diatas tempat mereka bermain bola kapan saja bisa ambruk, karena itu adalah jalan tol. Mereka mungkin juga tidak paham materi keselamatan kerja, karena tak jauh dari situ ada lintasan rel kereta api yang kapan saja bisa membahayakan nyawa mereka. Mereka jauh dari kata mewah tapi selalu terlihat bahagia disana.
Lantas apakah anak-anak lainnya yang tinggal di kota, yang lebih senang menghabiskan waktunya di dalam kamar ber-AC bermain bola melalui hapenya dengan temannya yang berada di kota lainnya lebih bahagia dari anak-anak tadi? Belum tentu. Anak-anak yang demikian tidak akan mengenal nikmatnya bermain permainan tradisional yang konon sekarang sedang digiatkan ulang oleh para akademisi. Mereka mungkin lekat dengan teknologi, tenggelam dalam layar 5 inchi yang mereka tidak tahu bahwa sebenarnya itu lebih berbahaya dari jalan ambruk ataupun lintasan rel kereta api.
Eki Lesmana
*Ditulis pada 22 April 2018
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar