Lorem Ipsum is simply dummy text of the printing and typesetting industry. Lorem Ipsum has been the industry's standard dummy text ever since the 1500s, when an unknown printer took a galley of type and scrambled it to make a type specimen book. It has survived not only five centuries, but also the leap into electronic typesetting, remaining essentially unchanged. It was popularised in the 1960s with the release of Letraset sheets containing Lorem Ipsum passages, and more recently with desktop publishing software like Aldus PageMaker including versions of Lorem Ipsum.

Jumat, 18 November 2016

"Aku seseorang yang kehilangan diri sebab pergimu yang tanpa permisi"

Aku harus berulangkali meyakinkan diri, bahwa untuk saat ini kau sudah bukan milikku lagi. Aku sepenuhnya menyadari, kita bukan lagi sepasang kekasih seperti hari-hari lalu, menumpuk rindu demi rindu yang seringkali kita tamatkan pada setitik temu. Maafkan aku bila masih sering merindukanmu, sebab aku tak bisa membohongi debar didadaku, bahwa segala rasa yang telah kau bawa jauh, masih tersimpan rapi sebagai rindu.

Kamu boleh saja pergi, tapi aku memilih tetap disini sebagai seseorang yang menunggumu pulang nanti. Jika kelak, waktu tak pernah membawamu kembali, aku akan tetap disini untuk menanti. Semoga kau akan mengerti, cinta yang pernah ku bangun sepenuh hati, telah kau bunuh berkali-kali. Namun aku tetap tabah meyakini, bahwa cintaku padamu telah abadi sampai mati.

Jika ada seseorang bertanya padaku, mengapa aku tidak membencimu? Dan tetap memilih mencintaimu? Harus kukatakan sejujurnya, bahwa aku tak pernah memiliki kesanggupan lebih untuk membencimu. Sebab ketika melakukan itu, aku merasa semakin mencintaimu. Itulah alasan aku memilih tetap disini mencintaimu, meski disana kau bersamanya. Semoga kau tak pernah lupa, kau seseorang yang meninggalkan luka teramat dalam pada dada seseorang yang sungguh-sungguh ingin membahagiakanmu.


Dalam ingatanku, kamu masih menjadi seseorang yang paling sering kujumpai. Meski pada akhirnya aku harus merasa sedih sebab aku bukanlah satu-satunya orang yang memikirkanmu disini. Untuk perihal seperti ini, aku benar-benar merasa kehilangan diri sebab pergimu yang tanpa permisi. Aku yang selalu datang kembali untuk mencintaimu dan kamu yang selalu pergi untuk meninggalkanku, kurasa saat ini semesta sedang tidak berbaik hati. Namun, aku harus bersyukur sebab kehilanganmu. Barangkali ini adalah cara tuhan agar aku dapat belajar, bahwa mencintai seseorang secara tidak wajar, akan berakhir dengan luka yang memar. 

0 komentar:

Posting Komentar